Wednesday, April 28, 2010

pohsarang

Gua Maria Lourdes, Puh Sarang - Kediri

oleh : admin

Gua Maria Lourdes di Puh Sarang ini sekarang yang menjadi fokus atau titik perhatian utama dari para peziarah. Dulu sebelum ada gua Lourdes, titik perhatian utama adalah Gereja yang Antik. Namun untuk umat katolik, yang sering berziarah ke tempat ziarah untuk Bunda Maria seperti misalnya di Sedangsono, di Jateng, Gua Kerep (Ambarawa) atau di Sendangsriningsih (Klaten) tentu mereka mengharapkan ada sebuah gua Maria yang bisa dikunjungi.
Di komplek gereja yang lama memang ada miniatur gua Maria Lourdes tapi terlalu kecil bentuknya. Bagi mereka yang tertarik dengan seni arsitektur memang Gereja yang antik itu lebih menarik perhatian mereka, namun untuk umat awam biasa, kekaguman mungkin hanya sesaat setelah itu tidak ada minat untuk melihatnya kembali.

Mungkin timbul pertanyaan mengapakah komplek Gua Maria Lourdes sekarang ini terpisah dan agak jauh dari Gereja yang antik, mengapakah tidak disatukan saja atau lokasinya berdekatan? Hal ini sebenarnya juga pernah menjadi cita-cita Panitia Pembangunan Puh Sarang.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung di gereja Puh Sarang, semenjak diadakannya Novena pertama pada bulan Oktober tahun 1994, yang secara rutin diadakan tiap tahun, kemudian juga diadakan acara-acara besar seperti misalnya Kamping untuk BIAK dan Kamping untuk Kawula Muda pada tahun 1995 di Puh Sarang, maka ketika itu dirasakan betapa makin sempit lahan yang ada sekarang ini, terutama juga tempat untuk parkir kendaraan dirasakan sangat kurang.
Sudah diusahakan beberapa kali membeli tanah-tanah yang ada di sekitar gereja yang lama namun usaha ini tidak berhasil, sebab mereka tidak mau melepas atau menjual tanah mereka kepada pihak gereja dengan harga berapapun. Maka dicari alternatif lain.

Panitia Pembangunan Keuskupan bersyukur kepada Tuhan bahwa ternyata banyak warga atau umat di Puh Sarang yang mau menjual tanah mereka untuk pengembangan tempat ziarah Puh Sarang. Namun kendala utama ialah tidak adanya air bersih yang cukup tersedia di Puh Sarang, lebih-lebih pada saat musim kemarau, sehingga kelihatan kuning dan gersang. Keadaan dulu berbeda dengan keadaan sekarang ini di mana telah kelihatan hijau dan segar karena banyak tumbuhan.
Akhirnya diminta bantuan kepada Romo Julianus Sunarko, SJ, yang waktu itu menjadi Direktur LPPS-KWI, yang mempunyai keahlian untuk mencari mata air guna membantu Panitia mencarikan air di Puh Sarang. Berkat bantuan beliau maka sekarang ditemukan 6 sumber mata air di bawah tanah, semuanya sudah digali dan keluar airnya dalam jumlah yang cukup besar. Romo J. Sunarko, SJ sejak tanggal 8 September 2000 sudah ditahbiskan dan diangkat menjadi Uskup Purwokerto.
Sumber mata air ditemukan antara lain di komplek Gedung serba guna, di tempat di mana didirikan Gua Lourdes, di Bumi Perkemahan, di Wisma Nazaret dan di parkir atas.
Maka berdasarkan temuan mata air tersebut ditentukan lokasi untuk Gua Lourdes sekarang ini.

Pada tanggal 11 Oktober 1998 sesudah peresmian Gedung Serbaguna diadakan peletakan batu pertama untuk membangun Gua Lourdes oleh Uskup Surabaya, Mgr. J. Hadiwikarta. Kalau gedung Serba Guna merupakan tiruan atau replika dari Gereja Unik-Antik Puh Sarang, maka gua Lourdes merupakan tiruan atau replika Gua Maria Lourdes yang ada di Perancis. Sengaja dipilih nama Gua Maria Lourdes sebab dalam Gereja yang lama terdapat tiruan gua Lourdes dalam bentuk yang kecil. Di seputar patung yang kecil dalam gua pertama tertulis tulisan di atas kuningan dengan menggunakan bahasa Jawa ejaan lama: Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem. (Bunda Maria yang terkandung tanpa soda dosa anal, semoga berkenan merestui aku yang datang berlindung kepada Engkau)

Berdasarkan foto-foto dan gambar gua Lourdes yang ada di Perancis maka dibuat maket gua tersebut oleh Bapak J. Sumartono, S.Sn dosen senirupa di Yogyakarta. Kemudian berdasarkan maket tersebut In A.S. Rush dan Ir. Harry Widayanto merancang gua tersebut.
Dalam pelaksanaan pembangunan In Harry dibantu oleh Ir. Djoko serta Bp. Bernard yang mengerjakan relief gua secara keseluruhan. Gua Maria Lourdes Pub Sarang tingginya 18 m dan lebarnya 17 meter. Dibutuhkan waktu satu tahun lebih tiga bulan untuk menyelesaikan gua tersebut sehingga gua Maria Lourdes ini baru selesai pada akhir tahun 1999.

PEMBERKATAN PATUNG BUNDA MARIA
Pada tanggal 2 Mei 1999 Uskup Surabaya, Mgr. J. Hadiwikarta, memimpin Novena ke 8 di Puh Sarang dan sekaligus memberkati patung Maria di Gua Lourdes Pub Sarang, yang baru dan cukup besar. Walaupun waktu itu bangunan gua baru selesai kurang lebih 40'% namun telah diadakan pemberkatan patung Maria sebab diharapkan dengan demikian gua yang cukup besar itu nanti bisa selesai pada waktunya yaitu pada pesta Natal tahun 1999 yang akan merupakan pembukaan Yubileum tahun 2000.

Patung Maria yang diberkati merupakan replika atau tiruan dari patung Maria Lourdes, terbuat dari semen kemudian dicat berwarna bagian luarnya. Patung itu lebili tinggi dari contoh aslinya yang hanya 1,75 meter sebab patung Maria yang sekarang ini tingginya 3,5 meter, kalau dihitung dari alas kakinya patung ini tingginya dari bawah menjadi 4 meter.

Patung ini dibuat lebih besar dari contohnya sebab disesuaikan dengan besarnya gua yang tingginya mencapai hampir 18 meter. Diperkirakan umat yang hadir pada waktu itu ada kurang lebih 3000 orang. Pemberkatan sengaja diadakan pada awal bulan Mei supaya selama bulan Mei, bulan yang dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria, umat katolik di Keuskupan Surabaya lebih giat melakukan devosi kepada Bunda Maria.

Setelah homili Uskup Surabaya disertai para Romo yang hadir waktu itu naik ke atas untuk memerciki patung dengan air suci, kemudian disusul dengan penyalaan lilin oleh Dr. Agus Harsono, Ketua Panitia Pembangunan Pub, Sarang, Ir. Harry Widyanto, Ir. A.S. Rusli, Ir. Djoko dan Bp. Bernard, mereka inilah orang-orang yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan gua Maria di Puh Sarang.

mau selengkapnya?....kunjungi : http://www.eastjava.com/books/puh-sarang/gua-maria.html


No comments:

Post a Comment